Yap, blog ini terisi kembali. Setelah sekian lama tanpa ada update tulisan, akhirnya kini muncul lagi tulisan yang tersemat di blog penuh sarang laba-laba ini. Bukan tanpa tulisan baru sebenarnya selama beberapa tahun ini, hanya saja beberapa tulisan hanya berhenti di draft tanpa selesai sampai akhir apalagi sampai ter-publikasi.
Jadi, tulisan terbaru ini adalah tentang Ayana, si anak bayi kesayangan dan pertandingan sepakbola pertama yang ditontonnya. Sebagai anak dari bapak yang pecinta sepakbola tingkat akut, mau tidak mau dia harus terdoktrin dengan tontonan olahraga paling populer sehagat raya ini.
Pertandingan sepakbola pertama yang dia tonton adalah klub lokal Batam melawan Persib Bandung. Eh sebenernya ini bukan pertandingan sepakbola pertama yang dia tonton ding, udah sering dia nemenin bapaknya streaming nonton bola, pertandingan sepakbola yang dia tonton kalau nggak salah musim kemarin Chelsea vs Leicester di final FA Cup pas dia masih berumur 3 bulan. Dah dah, maksud pertandingan di artikel ini intinya adalah pertandingan pertama yang ditonton secara langsung di stadion. Ya itu tadi, Persib Bandung vs Renggalis Selection, klub lokal Batam yang entahlah entahlah karena sayapun yang juga mengikuti liga 3 Batam tahun terakhir tidak mengenal klub tydac jelas ini.
Pertandingan langsung pertama yang ditonton adalah pertandingan Persib sebenernya sangatlah ironis. Secara sebagai anak kelahiran Batam paling tidak nonton PS Batam atau 757 Kepri Jaya kek, biar kenalan pertama itu sama lokal tim tanah kelahirannya. Tapi ya sepakbola itu bebas, kenalan sama tim mana saja ya belum tentu sukanya sama tim itu.
Kembali ke Persib vs Renggalis. Berawal dari kangennya si bapak alias aku pada pertandingan sepakbola di stadion tapi tidak kunjung menemukannya, sampai tiba-tiba mendengan info bahwa Persib akan melakukan Training Camp di Batam. Karena jarang-jarang bisa nonton bola apalagi klub sekelas liga 1 main di Batam, maka segeralah aku mencari info tentang pertandinganya, dan akhirnya dapatlah informasi kapan, di mana sampai ke tiketnya. Awalnya niat pengen nonton sendiri, eh tapi ternyata si mamak Ayana-pun berminat untuk ikut karena seumur-umur dia belum pernah nonton bola langsung di stadion, pernah ke stadion tapi nonton karnaval. Fix, nyetadion bersama keluarga yang berarti sekaligus mengenalkan Ayana pada pertandingan sepakbola.
Sebagai seorang bayi, tentu saja dia kurang begitu menikmati tontonan sepakbola. Ketika menemani streaming saja alih-alih menonton dia lebih sering berkeliling sambil main-main atau malah memencet-mencet handphone yang digunakan untuk streaming. Tapi menonton langsung di stadion sepertinya agak berbeda. Di babak pertama, dia tampak begitu antusias melihat ke arah lapangan dan juga ke tribun seberang dimana disana berdiri para supporter yang sedang bersuka-ria dengan chat dukungan mereka, sepertinya Ayana sedang beradaptasi dan mencoba memahami hal baru yang baru pertama di lihatnya. Tapi begitu masuk babak kedua sepertinya dia mulai bosan, menggeliat-geliat minta lepas dari pangkuan, walau akhirnya setelah diberi makan dia mulai tenang lagi dan fokus dengan camilannya, huh dasar bayi. Tapi paling tidak, dia sudah kenalan dengan tontonan bernama pertandingan sepakbola yang suatu saat akan dia mengerti.
Aku tidak akan memaksanya untuk menyukai sepakbola sebagaimana aku sangat terobsesi dengan olahraga ini, begitupun dengan pilihan klub kesukaan ketika akhirnya dia memilih untuk menjadi penyuka sepakbola. Walaupun pada dasarnya aku ingin dia jadi pendukung PPSM Magelang, tapi kalaupun dia akan mendukung PS Batam atau 757 Kepri Jaya sebagai klub dari daerah asal dia lahir ya silakan saja, pun dengan klub luar negeri juga bebas mau suka pada klub apa saja, karena sepakbola itu universal kan?
Sedikit tulisan untuk mengabadikan ceritan tentang pengalaman pertama Ayana menonton sepakbola, sebuah tulisan yang kurang bermutu sebenernya. Tapi tidak apa-apa, yang penting bisa dikenang. Okelah, see you bye-bye.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar